Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Beberapa hari yang lalu kota Banjarbaru telah resmi menyandang penghargaan itu, namun kapan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin dapat mengikuti jejak Kota idaman tersebut?

Semua itu dapat terwujud di tahun 2010, asalkan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungannya, misalkan saja dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat dan tidak mengganggu pepohonan apalagi sampai menebangnya serta melaksanakan program penghijauan di kawaan yang gersang. Dengan kerja keras, kesungguhan dan kebersamaan dari seluruh komponen masyarakat, Insya Allah Banjarmasin akan meraih penghargaan adipura selanjutnya.

Untuk target mendapatkan piala adipura tersebut, Pemerintah Kota Banjarmasin harus memperbaiki kawasan-kawasan yang dianggap masih kurang seperti untuk kebersihan di kawasan pasar dan juga meningkatkan penyediaan tempat sampah. Maka dengan itu semua, upaya dan kerja keras dari semua pihak untuk menjadikan Kota Banjarmasin yang bersih, hijau dan sehat akan membudaya dan terealisasi dengan baik sehingga harapan untuk mendapatkan adipura tercapai dan bukan hanya sekedar angan-angan.

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, SABTU 20 JUNI 2009

LDF adalah singkatan dari Lembaga Dakwah Fakultas. Setiap Fakultas pasti memiliki wadah bagi mahasiswa muslim untuk berdakwah. Dengan terbentuknya organisasi atau lembaga tersebut, maka kita harus mampu memaksimalkannya dengan baik, tidak meninggalkan atau mengacuhkannya begitu saja. Kita bisa lihat salah satu LDF di kampus Unlam, salah satunya di Fakultas MIPA yaitu Forum Studi Islam (FSI) Ulul Albab yang beberapa waktu lalu membahas tentang program kerja, hal ini dikarenakan adanya pergantian kepengurusan. Dari hasil program kerja itu sendiri banyak sekali amanah yang perlu di emban. Yang tidak bisa begitu saja dalam satu hari dirilis tetapi untuk hari berikutnya tidak dilaksanakan.

FSI Ulul Albab sendiri memiliki beberapa divisi atau departemen yang dimana hal ini terbentuk untuk membantu dalam melaksanakan tugas dakwahnya terutama di lingkungan kampus dan umumnya di lingkungan masyarakat. Yang pertama adalah divisi kaderisasi. Tugasnya sendiri yaitu untuk merekrut mahasiswa baru atau pun lama untuk mendakwahkan kampus FMIPA. Selain itu juga orang-orang yang duduk di divisi tersebut dapat memperlihatkan dan menunjukkan kepada mahasiswa bahwa dakwah itu tidak dapat dilaksanakan secara sendiri, melainkan secara bersama-sama, hal itu tidak lain untuk saling membantu, fungsi kaderisasi itu juga dapat membentuk mahasiswa yang berkarakter islam secara kaffah dan bertanggung jawab atas amanah yang telah diberikan. Yang kedua adalah divisi syiar, divisi ini adalah ujung tombak dari FSI, karena tugasnya adalah mensyiarkan Islam secara kontinu melalui sarana atau lembaga yang berada di lingkunagn kampus FMIPA Unlam Banjarbaru dan mengaktifkan serta mengoptimalisasi media yang ada sebagai fasilitator dalam membentuk opini keislaman, hal ini betujuan agar terciptanya citra FSI Ulul Albab yang baik di masyarakat kampus.

Kemudian yang ketiga yaitu divisi pendidikan, tugasnya memberi para kader ataupun mahasiswa di kampus dalam hal substansi pembelajaran baik itu ilmu pengetahuan umum ataupun ilmu islam. Tujuannya bukan lain adalah untuk membuat mahasiswa, yang tidak hanya cerdas dalam bidang keislaman saja tetapi cerdas dalam ilmu pengetahuan umum juga. Yang keempat yaitu divisi humas dan dana, kerja dari divisi ini sendiri yaitu mencari link untuk bekerjasama, tentunya saja agar dari semua kegiatan yang dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik. Dakwah itu perlu sekali dana, karena tanpa dana semangat yang sudah tumbuh untuk melaksanakan kegiatan pasti akan kendur. Yang terakhir yaitu divisi kemuslimahan, divisi ini berkaitan dengan lembar kerja para muslimah, tugasnya sendiri yaitu menciptakan muslimah-muslimah sejati seperti halnya istri baginda Rasulullah SAW, Siti Khadijah RA.

Dari ke lima divisi tersebut semoga semua kegiatan yang dilaksanakan akan saling terkoordinasi, tanggung jawabnya harus terpenuhi. Harapan untuk kedepannya Lembaga Dakwah Fakultas ini dapat mensyiarkan islam secara mumpuni, agar Unlam sebagai perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Selatan dapat tumbuh dengan nafas kehidupan islam, laksanakanlah tugas dengan baik, agar semuanya nanti mampu kita wujudkan dengan rasa bangga dan selalulah beristiqomah dalam memperjuangkan islam di daerah kampus. Aamiin Yaa Robbal’alamiin.

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

RADAR BANJARMASIN, JUMAT 19 JUNI 2009

Suara adzan subuh yang menghempas di alam raya telah membuatku terbangun. Alhamdulillah ku ucap syukur karena aku masih di beri kesempatan olehNya untuk beribadah lagi di bumi ini. Aku pun bergegas untuk mengambil air wudhu. Sujudku tak lupa menghantarkanku ke dalam genggamanNya.

Paginya aku berangkat kerja, ku ambil motor ku yang kamarin minggu telah ku cuci bersih. Ku awali dengan Bismillah. Setiba di tempat kerja, aku mulai mengetik suatu laporan, lumayan kerjaanku hari ini agak sedikit. Jadinya pagi nanti jam 10.00 aku mau kepasar membeli boneka yang ingin ku hadiahkan untuk keponakanku. Hari ini dia berulang tahun, rasanya hampa bila aku tidak mengasihkan sesuatu kepadanya.

Jam pun sudah menunjukkan pukul 09.45. Aku minta izin kepada bos untuk keluar dari kantor kira-kira 1 jam saja pergi ke pasar. Alhamdulillah bos mengizinkan, hal ini karena saya cukup bagus dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikannya. Motor pun langsung ku naikki, tidak sabar lagi aku ingin sekali membelikan boneka untuk keponakan ku itu. Setiba di pasar, langsung saja ku cari boneka yang ingin ku beli, kebetulan si Dewi (keponakanku) suka sekali dengan boneka panda. Aku kelilingi semua daerah pasar, tapi aku tidak menemukannya, aku lelah. Aku lupa kenapa tadi tidak sempar berpikir, lebih baik ku cari di toko boneka saja. Tapi kalau aku pergi ke sana akan memerlukan waktu yang cukup lama lagi, sedangkan aku tadi izin cuman 1 jam saja. Aku pun menyerah. Gimana kalau nati saja ku berikan. Besok atau lusa.

Tapi aku tidak mau mengecewakan Dewi, beberapa bulan lalu aku sudah janji dengan dia, di hari ulang tahunnya inilah, waktu yang paling tepat untuk mengasihkanya. Aku pun berjalan kembali, tiba-tiba ditengah pasar aku melihat seorang kakek yang sedang mengemis karena kelaparan, aku tidak tega melihatnya, lalu ku beri uang 5000 rupiah, mungkin cukup untuk makan sekali pada hari itu. Kakek itu pun langsung mengusap kening ku.

Terimakasih Nak,” kata si kakek itu.

Sama-sama Kek,” jawabku.

Aku pun berjalan kembali, ku lihat sebuah langgar kecil di dekat toko obat. Lalu aku pun mendekat, ku ambil air wudhu, sekedar ingin menghilangkan rasa lelah. Ku letakkan jam tangan pemberian almarhum ayahku di atas pancuran. Segar air yang mengalir. Ku niatkan wudhu ini untuk sholat sunat duha. Kebetulan aku lama sekali tidak melaksanakan sholat sunah ini. Ketiaka masuk langgar kesegaran pun mulai memuncak. Aku ingin bertemu Sang Ilahi dengan kelemahan jiwaku.

Selesai berdoa, aku mulai mencari kembali boneka panda itu. Tidak jauh dari langgar, aku di kagetkan oleh suara seorang bapak-bapak, umurnya kira-kira 10 tahun di atasku, dia menanyakan seolah-olah kata yang tidak penting,

Jam berapa nak sekarang?” tanya sang Bapak.

Wah kok hal semacam itu di pertanyakan segala,” bathinku.

Mungkin dia sedang di kejar waktu juga untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Ku ulurkan lengan baju ku, kebetulan aku hari ini memakai baju lengan panjang. Aku kaget bukan kepalang jam ku tidak ada.

Masya Allah, aku bingung jam peninggalan dari ayahku, yang mugkin harganya sekitar 5 ratus ribuan itu lenyap. Dosa apa aku hari ini?” bathinku.

Aku berpaling seperti orang kebingungan, sampai tak sadar kalau bapak yang tadi, hilang di telan bumi, Aku sangat kaget sekali. Lalu baru terpikirkan sejenak, kalau jam tadi ku letakkan di atas pancuran air wudhu. Aku langsung berlari ke arah langgar. dan alhamdulillah jam itu masih ada, mungkin ini masih rezekiku. Setelah itu, aku langsung mencari bapak tadi, ya sekedar mengucapkan rasa terimakasih, untung saja ada bapak itu. Coba kalau tidak di tegur, mungkin jamku sudah lenyap.

Ya Allah terimakasih kau telah mengingatkan aku,” doaku dalam hati.

Hati ku pun bergetar dan bicara dalam hati, ”Siapakah dia?”

Lalu ku lirik arloji kesayanganku itu, sudah pukul 10.45. Waktu ku tinggal 15 menit lagi. Aku pun bergegas menuju ke parkiran. Tiba-Tiba tak di sengaja aku bertemu dengan kakek pengemis yag tadi. Ku senyumi dia, dia pun balas senyum, tapi entah akal sehat seolah-olah tidak dapat membaca. Kakek tadi sedang membawa boneka panda. Dan dia berkata kepadaku, “Nak, mau kah kau membeli boneka kesayangan cucu ku ini, terserah saja mau berapa dibeli? Kakek pingin belikan cucu kakek makanan”.

Ya Allah hati ku sedih, rasanya aku ingin sekali mengajak kakek dan cucunya itu makan-makan. Ku ambil dompet, ku serahkan uang 50.000an 4 lembar, Boneka itu masih bagus.

Wah apa ini tidak terlalu banyak nak?” kata si kakek.

Ambil saja Kek, insya Allah saya ikhlas”, jawabku.

Kemudian langsung ku ambil motor. Dan ku tengok ke belakang kakek dengan cucunya tadi cepat sekali pergi. Apa ini mimpi? Aku bingung hari ini. Jamku sudah menunjukkan pukul 10.55, berarti waktu ku tinggal 5 menit lagi. Ku naikki motor, ku nyalakan starter, langsung ku gas kendaraan dengan cepat.

Ketika di tengah perjalanan alangkah terkejutnya. Aku melihat kerumunan orang yang sedang melihat suatu kejadiaan. Aku berhenti dan mendekati tempat kejadian.Masya Allah bukan main aku terkejut, ternyata bapak-bapak yang menolongku tadi telah tersungkur kaku di atas aspal.

Aku bingung, aku baru saja menemui bapak itu dalam keadaan bernafas. Tidak tahunya ku temukan dia tanpa nyawa. Aku belum sempat mengucap terimakasih padanya. Aku pun berniat untuk membantu dan mengurus jenazahnya. Lalu aku langsung tanyakan pada orang yang melihat kejadian itu.

Bapak ini di tabrak siapa, pak?” tanyaku pada seorang saksi.

Oo bapak ini tadi lagi nyeberang, tiba-tiba ada sebuah truk berkecepatan tinggi lalu menabrak dia,” jawabnya.

Baru saja ya pak? kok aneh bapak ini di tabrak sama truk tapi darahnya sedikit saja yang keluar?” tanyaku lagi.

Gini nak, kejadiannya tadi sudah lama, kira-kira pukul 8 pagi tadi. Bapak ini ada kelainan jiwa, maka dari itu kami disini enggan menolongnya, kami kira dia ini masih hidup setelah di tabrak truk, soalnya hanya terserempet. Oleh karena itu, tidak terlalu parah lukanya setelah itu dia malah tertawa-tawa sendiri dan tertidur di trotoar, kan sudah menjadi kebiasaannya tidur di sembarang tempat , makanya kami disini tidak tahu kalau dia ini sudah meninggal,” kata orang yang melihat kejadian itu.

Mataku pun mulai mengeluarkan air, bapak yang menolongku tadi ternyata sudah tidak ada lagi.

Aku tiba di pasar saja pukul 10.00 pagi, kecelakaannya pukul 08.00 pagi, tidak masuk akal sama sekali. Siapakah dia? Apa orang gila atau malaikat atau aku yang gila? Kenapa aku yang ditemuinya? kenapa aku yang di tolongnya?” bathinku.

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 01 MARET 2009

Senja menipis hingga kabut menyambut

Mata hilang tak tertuju entah kemana

Tangis canda terguling udara dan pupus

Laksana emas yang tiada guna dipakai

Kini sudah di rasa satu tahun lamanya

Aku datang dengan senyuman halus

Tipis tapi terkenang di hari esok

Mencabik rasa ulang di tahun lalu

Lihatlah anakmu ini Pak

Lihatlah anakmu ini Bu

Kini segar dengan wajah yang tegar

Siap menantang hari depan dengan keikhlasan

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 19 APRIL 2009

Harum indah bersemayam

Tak terasa habis di makan waktu

Terikat penuh kasih tanpa luka

Diam hampa menyentuh rasa

Remuk, hancur, patah

Serpihan hatiku yang indah

Kau pergi dengan yang lain

Tanpa rasa benci hilang terbang

Menangis indah dalam hiasan palsu

Terjatuh tapi tak kembali

Gugur dan hancur marasa perih

Hilang sudah kenangan cinta itu

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 19 APRIL 2009

Wahai teman...

Aku salah tak menjemputmu

Hari itu aku hilang entah kemana

Terpaku aku berdiri disini

Melihatmu kini aku tak berdaya

Duhai teman...

Janjiku tak ku tepati

Balas lah aku kelak disana

Karena aku kau tak dapat melihatku

Tapi sudahlah tak kan kusesali

Ampuni kesalahanku selama ini

Yang dulu biarlah berlalu

Semoga kau indah di sisi-Nya

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 19 APRIL 2009

Ya ukhty…

Kau seumpama bidadari yang turun dari surga

Wajahmu putih berseri

Keningmu berbekas sujud indah kepada-Nya

Senyum mu yang dingin bagaikan keelokan air yang mengalir di Telaga Kautsar

Siapakah yang akan mendapatkan kesucian hatimu

Siapakah yang akan mendapatkan kemuliaan qolbumu yang putih bersih itu

Siapakah yang dapat menjaga dirimu disetiap langkah yang mengajak kepada ridhoNya

Patutlah ia bersyukur

Syukur tiada henti tanpa rasa benci

Syukur yang berasaskan pada kebahagiaan hakiki

Pada sang pencipta ya Ilahi

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 19 APRIL 2009

Waktu berjalan cepat menuai aliran darah yang romantis

Mengguncang rahasia qolbu indah harum bersemi

Ingin ku katakan sebuah kalimat suci untukmu

Tapi lidah yang kelu tak dapat memanggil otak warasku

Bagiku sulit untuk mencuri sebuah waktu yang telah berlalu

Waktu yang tepat untuk menyemaikan perasaan hatimu

Hanyalah setitik senyum yang dapat ku berikan dengan indah

Itu pun tak cukup bagimu untuk menyalahkan hatiku yang ragu

Apa waktu ini berjalan sia-sia dengan semestinya

Atau apakah hanya hiasan palsu bertopengkan mutiara

Sesungguhnya waktu juga yang nantinya akan berkata mesra

Setelah kita bertemu di suatu rangkaian suci penuh madu cinta

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 19 APRIL 2009

Suasana hati bercampur aduk

Raga tak menyegerakkan ku tuk bertindak

Rintihan tangis terlalu mengikat

Bathin terasa lekat tuk selalu berbuat

Hanya pasrah dan berharap

Untuk mengarungi hidayah Mu

Maafkan aku Ya Ilahi

Kedhoifanku masih terbayang

Walau waktu berjalan kempis

Ku tetap bertahan dengan jejak keikhlasan

Tanpa Mu aku akan hilang

Hilang entah kemana aku pergi

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 15 FEBRUARI 2009

Secuil asa ku petik dari senyumnya

Lembut takkan pernah pudar dalam kasih

Membatin dalam hidup tak terucap dengan kata

Ku sambut dia dengan ikhlas

Masuklah kau dan jangan keluar lagi

Rumahku cukup untuk menaungimu

Sungguh malang nasibmu

Makan dan minumlah seadanya

Ikhlas tapi berbuah surga

Kau sudah yatim piatu

Maaf aku tak menjaga orang tuamu

Sedih aku mengingat kenangan itu

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

BANJARMASIN POST, MINGGU 15 FEBRUARI 2009