Rasulullah SAW adalah seorang pemuda yang sangat menjaga prestasi dan mempertahankan kualitas terbaik dari apa yang sanggup beliau lakukan. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah ..." (QS. Al Ahzab: 21). Hampir setiap perbuatan yang dilakukan oleh beliau selalu terjaga mutunya. Amal-amal beliau merupakan amal-amal ikhlas yang terpelihara kualitasnya. Demikian juga keberanian dan kiprah hidup keseharian beliau, seluruhnya senantiasa dijaga untuk sesuatu yang bermutu tinggi untuk menghasilkan prestasi yang mulia.
Kita sering banyak sekali melaksanakan sesuatu yang ada di dalam aturan agama, namun kadang tidak tergerak atau terlaksana untuk meningkatkan mutunya. Tentu saja tidak semua dari kita yang memiliki kebiasaan kurang baik seperti itu. Mungkin kita termasuk salah satu diantara orang yang kurang mementingkan kualitas hidup. Padahal sudah merupakan sunnatullah bahwa yang mendapatkan predikat terbaik di sisi-Nya hanyalah orang-orang yang paling berkualitas dalam segi apa yang Allah takdirkan dalam kehidupan di dunia ini. Baik dalam urusan dunia maupun akhirat, Allah selalu mementingkan penilaian terbaik dari mutu yang bisa dilakukan dengan usaha yang giat dan ikhlas. Amal baru diterima kalau benar-benar bermutu tinggi ikhlasnya. Allah pun tidak memerintahkan kita, kecuali menyempurnakan amal-amal yang hanya semata-mata karena-Nya. Demikian juga dalam urusan dunia, produk-produk yang unggul dan berkualitas selalu memperoleh tempat di lingkungan masyarakat sekitarnya. Mereka juga lebih leluasa mendapatkan kedudukan dan penghargaan sesuai dengan tingkat keunggulannya.
Para pemuda yang unggul dan berkualitas juga bisa bermanfaat lebih banyak daripada orang-orang yang tidak memelihara dan meningkatkan mutu keunggulannya. Karenanya sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap orang pemuda Islam mempunyai kepribadian yang tinggi, agar rasa kedisiplinannya tetap berjalan teratur dengan baik. Orang yang dapat berdisiplin secara islam, itu bagaikan air yang mengalir dengan tenang, artinya dia selalu tenang dalam menghadapi masalah. Masalah itu pasti dapat di selesaikannya dengan pikiran yang jernih. Oleh karena itu, pemuda Islam yang unggul dan berkualitas haruslah bisa menjadi motor perjuangan Islam di tengah-tengah masyarakat, proaktif dalam melakukan perubahan di masyarakat, memiliki gaya hidup yang khas didasarkan pada aqidah Islam, dan memiliki rasa tanggung jawab untuk memimpin serta selalu ikhlas dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Mungkin kedepannya akan lahir generasi-generasi islam unggul berprestasi dunia akhirat.
InsyaAllah, siapapun yang ingin memahami Islam secara lebih cocok dengan apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, maka bagian yang harus menjadi pedoman hidup adalah bahwa kita harus tetap menjadi orang yang menikmati perbuatan dan karya terbaik yang berkulitas. Prestasi dan keunggulan adalah bagian yang harus menjadi lekat menyatu dalam perilaku kita sehari-hari. Kuncinya satu untuk meraih kesuksesan yaitu harus menerapkan sistem disiplin secara konsisten seperti halnya yang dilakukan oleh Rasulullah. Sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam berusaha, pantang menyerah dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh dari sifat putus asa. Nantinya kita harus menikmati karya dan amalan terbaik kita yang selalu ditingkatkan terus-menerus. Dengan demikian, di dunia ini kita akan memperoleh tempat terbaik dan di akhirat pun mendapatkan tempat yang terbaik pula.
Dengan adanya badan ini yang penuh keringat dalam memberikan upaya yang terbaik dan pikiran yang kita gunakan untuk mengatur strategi yang jitu serta hati yang kita pergunakan untuk memberikan tawakkal serta ikhlas yang terbaik, maka kita akan merasa nyaman dan puas menjalani hidup yang singkat ini dengan perbuatan yang baik dan bermutu serta mempunyai nilai jual tinggi kedepannya untuk Zat Sang Pencipta. Inilah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mulia, para sahabat beliau yang terhormat dan orang-orang shaleh sesudahnya. Oleh sebab itu, marilah kita bangkit dan tidak menunda-nunda lagi untuk menjadi seorang pribadi muslim berprestasi. Unggul dalam potensi yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Kita-kita inilah yang sebenarnya paling berhak menjadi manusia terbaik, yang mampu menyetir, mengontrol, bahkan menggenggam dunia ini dengan penuh rasa percaya diri dan tanggung jawab yang besar, daripada mereka yang ingkar dan dusta, yang tidak mengakui bahwa segala potensi itu adalah suatu anugerah dan karunia dari Allah SWT.
RADAR BANJARMASIN, SELASA 07 APRIL 2009
0 COomEeNTS:
Posting Komentar