Dua puluh tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 15 Februari 1989. Rusia dipaksa keluar dari bumi Afghanistan. Pasukan Rusia yang dipersenjatai dengan berbagai jenis senjata modern, jatuh di tangan penduduk Afghanistan dan tak satupun kemenangan yang mereka raih dalam penjajahan yang mereka lakukan. Bahkan mereka malah banyak yang tewas, luka dan puluhan ribu tentara hilang serta hancurnya ribuan kendaraan tempur. Mereka mengalami kerugian dana hingga trilyunan dolar. Itu semua adalah akhir kisah cerita negara adidaya yang dahulu dikenal dengan nama Uni Sovyet.

Dengan hengkangnya pasukan Uni Sovyet dari Afghanistan maka hancurlah kekaisaran Rusia. Bangsa-bangsa yang berada di bawah pemerintahannya mulai melepaskan diri dan merdeka membuat negara-negara kecil yang baru. Perjuangan jihad penduduk mujahid Afghanistan melawan Sovyet menyelamatkan dunia dari kejahatan komunisme. Dulu Uni Sovyet tidak hanya semata menjajah Afghanistan, tapi mereka juga menginginkan air hangat di laut India dan dari sana mereka akan melakukan perluasan atau ekspansi terhadap lawan-lawan mereka.

Selain itu, negara perkasa ini tidak hanya gagal menjajah Afghanistan, tapi ideologi komunis yang mereka anut menjadi hina dan menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia. Dari keberkahan jihad Afghanistan dalam menghancurkan kekuatan komunis yang merajalela waktu itu, maka giliran Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara super power di dunia. Tapi sayangnya Amerika tidak memanfaatkan momen ini untuk kepentingan mereka dan dunia menuju hal positif, tapi justru mereka berjalan berlawanan dengan hal tersebut dengan meniti langkah Uni Sovyet dalam rangka politik ekspansi barat di seluruh dunia. Dimulai dengan kejahatan dan pembantaian massal kaum muslimin di seluruh pelosok dunia. Mereka tidak memberikan hak hidup merdeka bagi seorang pun tanpa seizin mereka.

CuRh@t By : Muh@mm@d eRy Zulfi@n

RADAR BANJARMASIN, JUMAT 10 APRIL 2009

0 COomEeNTS: