Indonesia harus belajar dari pengalaman pemilihan presiden yang ada di luar negeri. Mereka menampilkan calon presiden dari generasi muda (katakanlah usia muda disini di bawah 50 tahun) bukanlah suatu hal yang aneh. Kemudaan dari usia tersebut ditambah dengan pengalaman dalam beraktivitas di organisasi pemerintahan atau politik yang pastinya akan memberi poin plus bagi calon pemimpin muda di republik ini untuk tampil sebagai kandidat presiden pada pemilu lima tahun ke depan. Tokoh-tokoh pemuda yang menyatakan sedia maju pada pemilihan Presiden RI di tahun 2009 ini pun mulai banyak bermunculan. Mereka tak ingin kalah dengan tokoh-tokoh seniornya, para pemuda ini juga mengusung tema perubahan ke masa depan yang lebih jaya. Namun bagaimana mereka akan bersaing dengan tokoh-tokoh seniornya dan sebesar apa peluang mereka di kancah pemilihan presiden di tahun 2009 kali ini? Dilihat dari hasil pengamatan, belum ada satu pun calon presiden dari kalangan muda yang menempati peringkat yang relatif memadai. Calon-calon presiden dari kalangan senior masih lebih mendominasi. Hal ini wajar, karena dari sisi umur dan pengalaman, para senior ini relatif lebih lama. Sementara yang muda-muda ini baru masuk ke dalam wilayah sosial dan politik dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga memerlukan waktu. Namun, Peluang itu tetap terbuka selama pemimpin-pemimpin muda itu mau bekerja keras dan terus mensosialisasikan gagasan dan pemikirannya di tengah masyarakat.
Sebetulnya banyak sekali figur generasi muda di Tanah Air yang layak ditampilkan menjadi kandidat presiden mendatang. Selain itu, kemampuan dan kredibilitas generasi muda yang duduk di partai politik sejatinya sudah sejak awal ditampilkan. Partai politik yang seyogyanya pula mengakomodasi potensi generasi muda untuk menjadi calon presiden. Di sisi lain, generasi muda yang duduk di parpol pun harus berani bersuara beda dengan anggota parpol dari golongan senior yang ingin mempertahankan status quo. Pemimpin muda harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa mereka juga mampu mempersiapkan dirinya menjadi pemimpin nasional sejati. Dapat kita lihat kematangan seseorang itu harus disertai dengan kedisiplinan. Apalagi seorang pemuda yang ingin sukses baginya wajib untuk menerapkan kedisiplinan. Dalam hal itu, generasi muda adalah cerminan suatu bangsa, karena mereka akan segera menjadi tua atau orang tua serta mereka bisa jadi suri tauladan anak dibawahnya, yang jelas kalau ada orang yang memikirkan, merencanakan dan berkiprah untuk membangun generasi muda islam cerdas berakhlaq dan berkualitas haruslah disiplin. Karena hal ini wajib dan diperlukan untuk membangun generasi yang ideal. Yang memiliki prestasi unggul, kualitas yang mapan dan intensitas pemikiran yang rasional.
Disini orang muda harus bisa menggerakkan satu semangat bahwa orang muda itu memiliki cita-cita, orang muda harus berupaya, dan orang muda itu tidak kalah oleh senior-seniornya. Sekarang tinggal seberapa besar upaya yang dilakukan dan motivasi dalam menggerakkan kalangan muda untuk mau turun ke masyarakat. Kalau seandainya ada yang meragukan calon pemimpin muda, diujikan saja. Karena itu kita menyambut baik program-program televisi, seperti debat antar partai politik misalnya. disana dapat kita lihat kualitasnya nanti. Di sana juga bisa kita nilai apa orang muda mampu atau tidak melawan pemikiran yang tinggi dari pihak seniornya.
Di Indonesia ini banyak sekali orang muda yang memiliki kompetensi. Karena sebenarnya pemilihan ini ada pada cara berkompetensinya. Mereka harus diberikan peluang dan ruang oleh semua pihak yang menginginkan adanya perubahan pada bangsa kita yang tercinta ini. Tapi biarlah nanti masyarakat yang menilai. Aksi golongan muda ini membuktikan kepada rakyat bahwa mereka juga siap. Masyarakat akan mampu memberikan kepercayaan dan memberikan dukungan tergantung dari kemampuan golongan muda itu sendiri dalam meyakinkan rakyat. Pemimpin muda itu juga harus mempunyai basis spiritualitas, tidak mencari popularitas. Karena hidup matinya, hanya untuk Allah SWT. Jadi dia berani melakukan apa saja selama dia meyakini ini untuk kebaikan. Ini untuk kemanusiaan. Kita bisa lihat Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad. Dia merupakan pemimpin yang punya spiritualitas tinggi. Dia menjadi pemimpin karena panggilan kekhalifaannya. Dan itu bisa diikuti dari track recordnya.
Jadi, dalam kenyataan ini jalan menuju kursi presiden tidaklah mudah. Jalannya panjang dan berat. Tapi harus dimulai dengan adanya keinginan untuk membuktikan kepada bangsa bahwa pemuda juga punya kemauan, kalau tidak memulai, tidak membuktikan kalau punya kemauan, mana mungkin rakyat bisa mendukung sepenuhnya dengan pemimpin yang muda. Membangun spirit kalangan pemuda itu harus diwujudkan, karena dengan adanya spirit, perjuangan orang muda akan memiliki kemauan dan kemampuan yang baik dan itu merupakan cita-cita yang paling tinggi.
RADAR BANJARMASIN, SABTU 21 MARET 2009
MEDIA KALIMANTAN, SENIN 23 MARET 2009
0 COomEeNTS:
Posting Komentar